Selasa, 20 September 2016

A New Life

Semangat pagi...

Yap. Lagi-lagi, blog lama ditinggal. Kalau blog ibarat rumah, pastilah sarang laba-laba sudah memenuhi seisi rumah ini :)

Mengapa lama nggak nulis blog?

Ceritanya panjaaang. Apalagi postingan terakhir saya di blog ini ceritanya saya merantau ke kota Spirit of Java, Solo. Daaan, sekarang baru bikin postingan baru, ceritanya udah beda, sekarang tinggal di Surabaya lagi. Yuhuuu ;)

Sekembali dari Solo, saya mengalami banyak hal super. Super baru, super menyenangkan, super melelahkan juga (tapi tetep ya, judulnya menyenangkan), hehe. 

Le Minerale Surprize

Baru saja kembali ke Surabaya dan balik ke tempat kerja sebelumnya, yaitu radio 88,5 METRO FeMale, saya langsung dapat tugas mc untuk event Le Minerale Surprize. Selama 6 hari, saya dan tim Le Minerale Surprize berkeliling kota surabaya dari satu toko ke toko lain untuk mencari penjual yang menawarkan air mineral itu ke pembeli. Jadi, ceritanya, saya pura-pura jadi pembeli yang cari air mineral. Dan begitu si penjual bilang, "Le Minerale, aja", saya langsung ngasih surprize berupa uang tunai untuk diberikan kepada si pemilik toko. Seru banget ceritanya, apalagi waktu itu juga ada sesi syuting sama Gading Martin. Lebih lengkap tentang serunya acara ini, nanti saya pasti bikin postingan ceritanya ;)

VOA Affiliates Conference 2016

Setelah acara Le Minerale usai, ada tugas baru menanti. Yaitu, menghadiri acara VOA Affiliates Conference 2016 yang diadakan di kota Bandung. Acara yang berlangsung selama 3 hari di hotel Aston Primera ini temanya adalah Marketing Strategies for Broadcasters. Jadi, marketing briadcasters dari Sabang sampai Merauke berkumpul di sini untuk dapat ilmu marketing dan tentu saja juga untuk bersilaturahmi dengan sesama broadcasters. Wow, seru banget dan ya saya happy banget berkesempatan hadir dalam acara ini. Dan tentu saja, akan ada postingan tersendiri untuk acara mengesankan ini :)

Website Radio

Event Le Minerale, done. VOA Affiliates Conference, done. Sekarang yang sedang berjalan adalah tugas web radio. Well, ini adalah pekerjaan yang sangat saya sukai. Tahun lalu, saya dapat job untuk membuat web spa yang ada di Surabaya. Baik desain, materi, ide kreatif, saya mengerjakannya dengan penuh semangat. Dan kali ini bersyukur bisa ketemu dengan pekerjaan yang sama. Hanya saja, sekarang job desc-nya lebih terfokus, yaitu desain gambar home. 

Well, mungkin itulah yah yang bikin saya lama absen posting di blog. Saya tau sih, harusnya nggak boleh banyak alasan buat ninggalin blog seperti ini, tapi agak susah buat saya untuk fokus beradaptasi, belajar hal baru, sambil tetap aktif nulis blog. Yah, semoga lambat laun saya bisa mengatasi masalah ini, hehe ^_^'

Oke, itu dulu cerita saya kali ini. Terima kasih sudah membaca :)

-Dina-

Jumat, 05 Februari 2016

Menanti Kereta di Omah Londo

Sambil menulis postingan ini, saya lagi nongkrong di angkringan favorit saya di Solo yaitu angkringan OMAH LONDO. Seperti biasanya, nongkrong di tempat ini dalam rangka menanti kereta menuju Surabaya, pulang kampung gitu ceritanya, hehe. Jalan kaki dari Omah Londo menuju stasiun Purwosari nggak nyampe 5 menit. Deket kan?! Makanya saya suka nongkrong di sini kalau nunggu kereta. Nah, sambil nunggu sekalian aja deh promosi gitu, kan saya loyal costumer :)

Omah Londo termasuk angkringan baru di kota Solo. Resmi dibuka pada 23 Oktober 2015. Tanggal dan bulan yang sama dengan ulang tahun saya :) Beberapa hal yang saya suka dari angkringan Omah Londo ini yang pertama atau yang paling utama adalah musik yang diputar. Musik-musiknya saya banget. Bagaimana pun juga pernah kerja selama 8 tahun di radio yang memutar lagu-lagu era 90an, saya langsung jatuh cinta sama tempat nongkrong yang muter lagu-lagu itu. Jangan dipikir mentang-mentang udah sering muter dan dengerin lagu yang diputer pas siaran, kemudian saya jadi bosan. Salah. Justru yang ada semakin ngerasa tenang dan feels like home saat dengerin lagu-lagu itu di tempat lain.

Yang kedua, apa yang bikin saya suka sama tempat ini adalah suasananya. Namanya juga Omah Londo, bangunannya adalah rumah tua bergaya kolonial. Sungguh eksotik. Kita bisa memilih suasana indoor atau outdoor. Kalau hari sudah gelap, suasana outdoor lumayan romantis. Sedangkan suasana indoor, kita bisa memilih kursi yang ala cafe atau duduk di sofa yang bikin kita lebih rileks sambil menikmati arsitektur dan furniture bergaya omah lawas khas kolonial. 

Jumat, 29 Januari 2016

Wong Solo Newbie

Kost-an ku yang asri :)

Hampir 2 bulan saya jadi wong Solo. Ada suka tapi tentu juga ada duka. Tapi kalau diingat-ingat lebih banyak sukanya siih, hehe.

Dukanya, karena harus meninggalkan kota kelahiran, Surabaya, otomatis saya juga meninggalkan keluarga tercinta. Jauh dari orang tua, saudara, keponakan-keponakan yang sudah berasa anak sendiri, tetangga dekat, teman-teman yang sudah seperti saudara sendiri dan tentu saja jauh dari masakan nyokap :'(

Di Surabaya, makanan siap 24 jam. Nyokap suka masak makanan yang jadi menu favorit di rumah, seperti soto daging, rawon, rujak, tahu tek, cah kangkung, dll. 3 kali makan sehari, siap terjamin. Bagaimana di Solo? Ehem... di Solo saya cuma makan seminggu sekali! Eh, ketahuan bohongnya ya?! Hehe.

Di Solo, awalnya makan sehari-hari terjamin. Cobain makanan-makanan yang terkenal enaknya, bakso pak ruk, soto seger Boyolali Hj. Fatimah, juga nggak jarang nongkrong dan makan di mall. Tapi itu awal-awal aja. Hari berganti hari, minggu berganti minggu, liat tabungan kok semakin kempes. Tung itung itung, pantes juga cepet kempes. Besar pasak dari pada tiang!

Sabtu, 21 November 2015

Cerita Tentang Menulis

Seharian ini saya nongkrongin blog-blog orang lain. Seharian? Iya. Memang begitulah, nganggur banget kan?! Hehe. Tapi sebenarnya, itulah salah satu cara saya untuk memompa semangat agar mau menulis. Ingat betul nasehat seorang penulis yang tulisannya rajin nongkrong di rubrik Kompas Klass, Iwan Seti (ya, bener dia pacar saya, hehe), dia pernah bilang, "kalau pengen bisa bikin tulisan harus banyak membaca". Salah satu tujuannya, masih kata dia, ketika membaca otak akan menyerap banyak kosa kata & membentuk pola berpikir yang mana ini bisa memudahkan kita untuk menuliskan apa yang ada di pikiran kita.

Beberapa kali saya praktekkan cara itu, dan benar selepas saya membaca, entah itu baca buku, novel, artikel atau apapun, saya merasa lebih lancar untuk menulis. Memang kadang nggak bisa semudah itu sih untuk bisa menulis, banyak faktor yang bikin saya susah minta ampun untuk bisa nulis. Selain karena saya bukan penulis profesional, faktor mood masih jadi ganjalan yang utama untuk bisa menulis. Biasanya, untuk bisa menemukan mood menulis saya harus "bersemedi" dulu, hehe. Nggak, nggak harus jauh-jauh "semedi" ke gunung  atau goa kok, cukup mengurung diri aja di kamar :D

Setelah "bersemedi", itu juga nggak langsung bikin nemu mood buat nulis, karena dikalahkan sama mood bukain youtube atau kepoin status temen-temen di sosial media. Hmm, mungkin sebaiknya internetnya harus di-off-in dulu kali ya biar makin khusuk "semedi"nya, hehe. 

Minggu, 15 November 2015

Siap Menjadi Beda?


Banyak dari kita sangat takut untuk menjadi beda. Setuju atau tidak?

Misalnya saja, kalau ada orang lain yang mentertawakan dan bilang kita aneh, apakah kemudian kita jadi sedih? Minder? Merasa nggak tau harus bagaimana? Dan kemudian kita jadi orang yang takut mau melakukan ini itu. Takut ditertawakan, takut salah, dan takut dianggap aneh (lagi!).

Di saat itulah kita akan berhenti mengekspresikan diri dan memilih menjadi sama dengan yang lain, berusaha untuk menjadi tidak tampak. Bisa jadi pula, kita akan bergabung dengan orang kebanyakan untuk sama-sama mentertawakan orang lain yang berbeda, orang lain yang kita anggap nyeleneh yang dengan percaya dirinya bisa mengekspresikan diri.

Situasi seperti ini nggak menyenangkan menurut saya. Coba saja bayangkan, ketika diri kita berhenti untuk mau mengekspresikan diri, berhenti untuk mencari ide-ide kreatif, berhenti jujur mengakui siapa diri kita dan potensi besar apa yang kita miliki. Bisa dipastikan, kita nggak akan menjadi orang yang maju. Posisi kita akan selalu ada dalam garis rata-rata. Padahal, kalau mau jujur, setiap orang pasti punya keinginan untuk mendapatkan hidup yang lebih baik. Mungkin bukan untuk menyaingi pencapaian orang lain, tapi untuk menyaingi pencapaian diri kita sendiri di hari kemarin.

Trus, apa yang perlu kita lakukan agar kita berani tampil beda mengekspresikan diri kita yang sebenarnya? Apalagi tentu nggak gampang untuk mengabaikan begitu saja orang-orang disekitar kita yang mentertawakan dan menganggap kita aneh? 

Kamis, 05 November 2015

Beauty Class


Ternyata belajar make up bareng-bareng itu seru. Biasanya sih, untuk belajar make up saya perlu buka youtube dan kemudian belajar sendiri di depan cermin. Meskipun abis make up nggak pergi kemana-mana. Murni cuma buat belajar :)

Baru-baru ini saya diajak mbak Yuki dari She Radio Surabaya untuk ikut beauty class di Ciputra World Surabaya. Saking senangnya, nggak tanggung-tanggung saya ambil dua kelas, tanggal 27 Oktober 2015 dari produk Clinique & tanggal 29 Oktober dari produk Bobby Brown. Kemaruk yaa, hehe. Mumpung nih ada kelas make up gratisan dan temen-temen pada ngumpul di sana, hehe.

Sabtu, 18 Juli 2015

Selamat Hari Raya Idul Fitri


Hari Kemenangan telah tiba. Umat Islam di Indonesia, baik NU & Muhammadiyah, merayakan Hari Raya Idul Fitri di hari yang sama yaitu Jum'at, 17 Juli 2015. 

Sebenarnya, lebaran kali ini saya tidak bisa merasakan secara langsung kemeriahan yang ada. Karena pas lebaran hari pertama, pagi sampai siang, saya masih harus melakukan tugas negara (baca: siaran), hehehe. Karena itulah, saya nggak bisa ikut sholat ied di masjid, nggak bisa berkumpul & silaturahmi dengan kelurga & para tetangga, setidaknya setelah saya pulang ke rumah selepas bekerja.

Kebagian jatah bertugas saat lebaran, itu semua tidak mengurangi rasa bahagia saya menyambut datangnya Hari Raya Idul Fitri. Sambil siaran & mixing lagu, saya membayangkan betapa bahagianya orang-orang bisa berkumpul & bersilaturahmi selepas sholat ied di masjid. Saya membayangkan, di rumah saya pasti banyak tetangga yang berdatangan, saudara yang berkumpul, keponakan-keponakan yang lucu, dan tidak ketinggalan rombongan anak-anak kecil yang entah dari kompleks mana berdatangan untuk bersilaturahmi dan... menunggu dibagikan angpow oleh pemilik rumah. 

Lucu memang ya tradisi rombongan anak kecil ini. Mereka datang dari satu rumah ke rumah lain untuk bersalaman, meminta maaf (meskipun nggak kenal), duduk sebentar atau malah berdiri saja, dan menunggu diberi angpow atau uang oleh pemilik rumah, baru mereka mengucapkan terima kasih & pergi. Tapi justru kami menyukainya tradisi unik ini. Tidak ada salahnya kan setahun sekali membahagiakan rombongan anak-anak kecil itu dengan selembar uang baru sebesar Rp 2000,00?! Karena itulah, jauh-jauh hari kami harus menukar uang besar menjadi pecahan kecil, dan harus uang baru yang masih kencang tanpa kerutan agar anak-anak itu senang ;D

Di studio, siaran sambil membayangkan ini semua sudah bikin saya happy. Dan lagian, nggak perlu terlalu drama kan hanya kerena "membatalkan" lebaran hanya sampai jam 12.00 (jam saya pulang kerja). Masih banyak juga pastinya, orang-orang yang dengan profesinya masih harus bekerja pas lebaran. Bahkan, mungkin juga mereka hidup jauh dari keluarga. Jadi, cukup bersyukurlah meskipun harus kerja pas lebaran saya masih bisa merayakan lebaran bersama keluarga seusai bekerja :)

Hari Raya Idul Fitri hari yang membahagiakan. Hari yang membuat kita semakin banyak merenung makna saling memaafkan dengan hati yang tulus & ikhlas. Di momen ini, saat yang tepat bagi kita benar-benar move on dari segala dendam, iri, benci, apapun itu. Sehingga hati & pikiran kita jadi lebih ringan, hidup bahagia & menularkan kebahagiaan pada orang-orang disekitar kita.

Selamat Hari Raya Idul Fitri. Mohon Maaf Lahir & Batin.