Minggu, 26 April 2015

Borobudur

"Hah, liburan ke Candi Borobudur? Apa yang membuat mu pengen pergi kesana?".

Itulah kekagetan Iwan Seti, pacar saya, ketika saya bilang ingin liburan ke Candi Borobudur. Mungkin wajar juga dia kaget, karena sebenarnya apa yang ingin saya cari dari sebuah candi yang berlokasi di Magelang itu?! Apalagi saya bukan orang yang dikenal suka liburan di lokasi bersejarah. Selama ini, liburan bagi saya adalah pantai, pegunungan, dan pusat-pusat perbelanjaan. Yang jelas bukan di lokasi bersejarah. 

Sejujurnya, apa yang membuat saya tertarik ingin berkunjung ke Borobudur bermula dari sebuah video cuplikan behind the scene film Indonesia "Arisan 2" yang saya tonton di youtube. Ini dia videonya.


Nah, sudah selesai nonton videonya? Tidak ada hubungannya kan dengan Candi Borobudur dalam video itu?! Memang nggak ada hubungannya, hehe. Saya nonton video itu dalam rangka ingin melihat wajah Iwan Seti yang nongol dalam video itu untuk memberikan komentar tentang film "Arisan 2", nongolnya hanya beberapa detik sih, hihihi (di menit ke 6.10). Nah, melihat cuplikan ini dan mendengar para narasumber berkomentar, saya jadi ingin melihat film "Arisan 2". 

Akhirnya, saya nonton film "Arisan 2" via youtube (karena ini adalah film lama & sudah tidak tayang lagi di bioskop). Setelah menonton film ini, saya jadi terinspirasi untuk pergi menikmati Candi Borobudur. Salah satu scene dalam film itu, Memey, yang diperankan Cut Mini, menghadiri upacara Waisak yang diselenggarakan di Candi Borobudur. Bagaimana si sutradara film mengemas suasana yang ada di Borobudur secantik mungkin, itu berhasil membuat saya penasaran dan ingin pergi untuk menikmati keindahan Candi Borobudur. 

Dan sangat kebetulan, beberapa bulan kemudian, Iwan Seti ditugaskan untuk bekerja di Yogyakarta. Yang itu berarti lokasinya dekat dengan Candi borobudur yang ada di Magelang. Wah, senang sekali mendengar kabar itu. Setelah mencari schedule yang pas, tanggal 22 sampai 25 April 2015, saya pergi ke Yogyakarta. Tentu saja, saya tidak mau melewatkan untuk mampir ke Candi Borobudur. Sebenarnya, rencana awal kami akan pergi ke Candi Borobudur pas ketika perayaan Waisak yang jatuh pada tanggal 02 Juni 2015 nanti. Tapi sepertinya, masih harus menunggu terlalu lama. Karena tidak sabar, saya pun memutuskan nggak perlu nunggu sampai Waisak.

"Borobudur adalah sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang, 86 km di sebelah barat Surakarta, dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Borobudur adalah candi atau kuil Buddha terbesar di dunia, sekaligus salah satu monumen Buddha terbesar di dunia." -WIKIPEDIA-
Borobudur menurut saya adalah suatu keindahan. Sejarah berharga. Misterius. Peninggalan nenek moyang bangsa Indonesia yang sangat jenius. Banyak wisatawan dari dalam sampai dari luar negeri datang untuk menikmati candi yang memukau ini, beberapa yang terkenal wisatawan luar negeri yang pernah mengunjungi candi Borobudur adalah bintang film Hollywood, Richard Gere, dan pendiri Facebook, Mark Zuckerberg. Nah, kan. Mereka saja tertarik lho mengunjungi Candi Borobudur, kita orang Indonesia yang punya candi itu masa nggak tertarik berkunjung ke sana?! :)

Untuk Anda yang juga ingin berlibur menikmati suasana Candi Borobudur, saran saya adalah menyewa tour guide. Dengan begitu, kita tidak sekedar melihat batu tapi juga mengetahui sejarah dan seluk beluk tentang Candi Borobudur. Borobudur akan jauh lebih memukau dan bernyawa ketika kita mengetahui sejarahnya, mencoba "membaca" relief, mencoba mengetahui makna stupa, dan lain sebagainya yang ada di sana. Saat itu, karena saya pergi dengan Iwan Seti, saya tidak perlu lagi bantuan tour guide. Karena dia adalah umat Budha, dia lumayan tau sejarah Candi Borobudur.

Beberapa hal saya dapatkan dari "tour guide dadakan" saya ini. Misalnya saja, saya baru tau kalau ingin menikmati Candi Borobudur sebaiknya tidak langsung naik tangga secara lurus menuju puncaknya. Tapi harus berkeliling dulu di setiap lantainya. Kita harus menikmati relief-relief yang tersaji pada batu-batu yang ada di sana. Relief-relief tersebut adalah ajaran Budha yang didokumentasikan dalam bentuk gambar oleh manusia jaman dulu. Mengapa dalam bentuk gambar, mungkin karena pada jaman itu belum dikenal tulisan. Melihat relief yang ada di sana, kita juga bisa melihat bagaimana kehidupan, kebudayaan, termasuk cara berpakaian orang jaman dulu pada masa ribuan tahun yang lalu.

Menikmati Candi Borobudur sepertinya paling asyik ketika sunrise. Dari sana kita akan melihat matahari yang dengan cahaya jingganya akan segera muncul ke bumi. Dan saat itu udara pasti masih sangat sejuk, burung-burung pun masih bersemangat untuk bernyanyi dengan kicaunya.  Ah, indah sekali rasanya. Namun sayangnya, saat itu kami belum tau bagaimana caranya untuk masuk ke Candi Borobudur pada pagi-pagi buta seperti itu selain bermalam di Manohara Hotel Borobudur. Dengar-dengar, pengunjung hotel tersebut memiliki akses untuk datang ke Candi Borobudur di luar jam kunjungan umum. 

Tetapi, ternyata ada cara lain untuk menikmati sunrise tanpa harus menginap di Manohara Hotel Borobudur. Ketika saya akan pulang ke Surabaya, saya membaca majalah yang ada di hotel tempat saya menginap, yaitu Hotel Kota Yogyakarta. Dan ternyata ada juga lho paket wisata daily tour yang bisa membawa kita untuk menikmati sunrise di Candi Borobudur. Wah, saya telat. Menyesal sekali rasanya baru membaca majalah itu. Nggak papa deh, saya berjanji akan kembali lagi ke Yogyakarta, mampir ke Borobudur di Magelang untuk menikmati sunrise dengan mengikuti paket daily tour yang saya baca itu. Can't wait ;)

Itulah, cerita liburan saya di Candi Bodobudur. Untuk yang juga mau liburan ke sana, saya punya beberapa info dan tips tentang Candi Borobudur yang semoga saja bisa membantu membuat liburan jadi menyenangkan. 

INFO
  1. HTM per orang (wisatawan domestik): Rp 30.000,00
  2. Untuk wisatawan dewasa yang berusia 17 tahun ke atas, diwajibkan menggunakan sarung batik yang sudah disediakan oleh pihak Candi Borobudur,
  3. Bagi laki-laki, sarung dililitkan di pinggang dan diikat di sebelah kanan,
  4. Bagi perempuan, sarung dililitkan di pinggang dan diikat di sebelah kiri.

TIPS
  1. Sewalah tour guide yang bisa membimbing kita untuk mengetahui lebih lengkap sejarah Candi Borobudur, 
  2. Bawa topi, payung, untuk melindungi diri dari panas atau hujan saat ada di candi,
  3. Bawa minuman untuk jaga-jaga saat haus. Karena, saat di atas candi tidak ada yang jual minuman atau makanan,
  4. Sebelum naik ke atas sebaiknya ke toilet dulu, karena sayang saat kita masih ingin menikmati candi kita harus segera turun dan menuju toilet,
  5. Patuhi segala aturan yang ada di sana. Misalnya, jangan buang sampah sembarangan, jangan coret-coret, jangan memanjat dan lain sebagainya. Mari kita menjaga dan mencintai peninggalan sejarah yang kita punya ini. 
Semoga bermanfaat apa yang saya share ini. Kalau punya info dan tips lainnnya tentang berkunjung ke Candi Borobudur boleh ikutan share juga lho di kolom komentar di bawah ini :)

Next posting: Setelah menikmati Candi Borobudur makan siang Brongkos di "Warung Ijo Mbak Prih".

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar